Bismilahirrohmanirrohim
Assalamualaikum wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil alamin. Wassolatu wassalamu …dst. Ama ba’du
Kepada jamaah solat Subuh yang insa Alloh dimulyakan oleh Alloh
Alhamdulillah. Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Alloh SWT
sebab atas karunia-Nya kita masih diberikan nikmat sehat sehingga bisa
melaksanakan salat Subuh secara berjamaah
Tak lupa salawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan pada Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumul kiyamah
nanti. Allohuma.. Amin …
Pada kesempatan ini saya akan mencoba menyampaikan Kultum dengan judul MENSYUKURI NIKMAT ALLAH
Jamaah salat Subuh yang insa Allah dirahmati Allah,
Berbicara tentang Nikmat, alangkah Maha Pemurahnya Allah SWT
melimpahkan Nikmat-Nya kepada kita. Sedemikian banyaknya nikmat yang
diperuntukkan untuk kita sehingga tidaklah mungkin jika kita mencoba
untuk menghitungnya
” Dan jika kamu menghitung ni’mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.” (QS Ibrahim [14] : 34)
Akan tetapi, sangatlah patut untuk disayangkan, tanpa disadari kita
sering tidak mensyukuri nikmat yang Allah limpahkan untuk kita. Hati dan
pikiran ini sering menyuruh kepada lisan untuk mengeluh. Lisan kita
bahkan sering disibukkan untuk menghitung-hitung nikmat Allah yang
diberikan kepada orang lain. Padahal jika kita mau berpikir lebih
mendalam lagi, bisa jadi apa yang kita punyai, tidak dimiliki pula oleh
orang lain.
Hadirin yang insa Allah senantiasa dalam petunjuk Allah,
Jika kebiasaan mengeluh yang kita tumbuh suburkan di dalam hati, hal
tersebut akan merugikan diri sendiri. Karena hal ini memberi peluang
kepada syaitan untuk membisikkan sesuatu yang buruk kepada kita. Hingga
pada akhirnya kita akan menjadi orang yang selalu menginginkan nikmat
orang lain jatuh kepada kita. Sebaliknya, dengan segera kita pun akan
merasa tidak senang jika nikmat yang kita miliki dipunyai pula oleh
orang lain. Jika sudah demikian keadaannya, bukankah hal itu berarti
kita sudah kufur terhadap nikmat Allah? Padahal Al-Qur’an dengan tegas
mengatakan:
Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan
jika kamu mengingkari (nikmat-Ku ; kata Allah), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim [14] : 7)
Jamaah salat Subuh yang insa Allah dirahmati Allah,
Berbicara tentang mensyukuri nikmat Allah, saya teringat dengan
sepenggal kisah tentang Nabi Musa AS dengan umatnya. Nabi Musa alaihi
salam adalah seorang nabi dan rasul yang masuk ke dalam ulul azmi.
Beliau memiliki umat yang sangat banyak dan umur mereka rata-rata
panjang. Mereka ada yang kaya ada juga yang miskin.
Suatu hari datang seorang yang miskin menghadap Nabi Musa. Ia tampak
begitu miskin. Pakaiannya compang-camping, kotor, dan sangat lusuh
berdebu. Si miskin berkata kepada Nabi Musa, ‘Wahai Nabiyullah, tolong
sampaikan kepada Allah, atas permohonanku agar sekiranya Allah
menjadikan aku orang yang kaya.
Nabi Musa tersenyum mendengar perkataan itu, dan beliau berkata, ‘Saudaraku, banyak-banyaklah kamu bersyukur kepada Allah.
Mendengar perkataan Nabi Musa si miskin itu terkejut dan kesal, ‘Wahai
Nabi, bagaimana aku mau banyak bersyukur, bila aku makan pun jarang, dan
pakaian yang aku punyai hanya selembar ini saja!
Akhirnya si Miskin pulang tanpa mendapatkan yang dia inginkan.
Beberapa waktu kemudian datang seorang yang kaya menghadap Nabi Musa.
Orang tersebut tampil menawan. Badannya bersih, pakaian yang
dikenakannya pun rapi. Si Kaya berkata itu berkata kepada Nabi Musa,
‘Wahai Nabiyullah, tolong sampaikan kepada Allah, atas permohonanku ini,
agar sekiranya Allah berkenan menjadikan aku ini seorang yang miskin,
karena terkadang aku merasa terganggu dengan banyaknya harta yang aku
miliki.
Nabi Musa tersenyum mendengar perkataan itu, lalu beliau berkata, ‘Wahai saudaraku, janganlah kamu bersyukur kepada Allah.’
Mendengar ucapan Nabi Musa, Si kaya lalu berkata ‘Wahai Nabiyullah,
bagaimana aku tidak bersyukur kepada Allah, bila Allah telah memberiku
mata yang dengannya aku dapat melihat. Telinga yang dengannya aku dapat
mendengar. Allah pula telah memberiku tangan yang dengannya aku dapat
bekerja, serta kaki yang dengannya aku dapat berjalan. Atas melimpahnya
nikmat-nikmat itu, bagaimana mungkin aku tidak mensyukurinya?’
Akhirnya, si Kaya itu pun pulang ke rumahnya. Kejadian selanjutnya
adalah si Kaya semakin Allah tambahkan kekayaannya, karena ia selalu
bersyukur. Sementara si miskin menjadi bertambah miskin. Allah telah
mengambil semua kenikmatan-Nya. Ini semua karena ia tidak mau bersyukur
kepada Allah.
Oleh sebab itu adakah lagi alasan bagi kita untuk tidak mnsyukuri nikmat
yang telah Allah berikan kepada kita . . ? ? ? . . saya rasa kita
sangat tidak pantas untuk melakukan hal tidak terpuji seperti itu.
Sesugguhnya Allah ada berfirman dalam Al-quran yang kira – kira maknanya
seperti ini : apabila kamu mensyukuri nikmat yang telah Ku berikan,
niscaya Aku akan menambah nikmatnya, dan apabila kamu kufur tehadap
nikmat Ku sesungguhnya azab Ku sangatlah pedih
Ungkapan tersbut adalah janji Allah kepada siapa – siapa saja.
Sesungguhnya bagik kita yang selama ini telah banyak melakukan kesalahan
dengan selalu lupa untuk mengucapkan syukur atas segala nikmat yang
telah Allah berikan, maka tidak ada kata terlambat untuk bertaubat
selama nyawa belum sampai ketenggorokan.
Hadirin sekalian yang saya hormati
Oleh sebab itu mari kiat tundukkan kepala dan angkat tangan tinggi –
tinggi dan berdo’lah kepada Allah SWT agar kita termasuk kedalam
golongan mereka orang – orang yang senantiasa selalu bersyukur. Amin
Karena yang mempunyai kehendak atas segala yang ada terjadi diatas permukaan bumi adalah Allah SWT.
Hadirin yang insa Allah senantiasa dalam petunjuk Allah,
Cukup sekian saja kultum yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan Allah
senantiasa bersama kita dan memasukkan kita ke dalam golongan orang yang
bersyukur serta bersabar.
Wabilahitaufik wal hidayah. Wassalamualaikum wr.wb.