Kamis, 22 September 2016

Bismilahirrohmanirrohim
Assalamualaikum wr. Wb.
Alhamdulillahirobbil alamin. Wassolatu wassalamu …dst. Ama ba’du
Kepada jamaah solat Subuh yang insa Alloh dimulyakan oleh Alloh
Alhamdulillah. Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Alloh SWT sebab atas karunia-Nya kita masih diberikan nikmat sehat sehingga bisa melaksanakan salat Subuh secara berjamaah
Tak lupa salawat serta salam semoga senantiasa tercurahkan pada Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafaatnya di yaumul kiyamah nanti. Allohuma.. Amin …
Pada kesempatan ini saya akan mencoba menyampaikan Kultum dengan judul MENSYUKURI NIKMAT ALLAH
Jamaah salat Subuh yang insa Allah dirahmati Allah,  Berbicara tentang Nikmat, alangkah Maha Pemurahnya Allah SWT melimpahkan Nikmat-Nya kepada kita. Sedemikian banyaknya nikmat yang diperuntukkan untuk kita sehingga tidaklah mungkin jika kita mencoba untuk menghitungnya
” Dan jika kamu menghitung ni’mat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.”  (QS Ibrahim [14] : 34)
Akan tetapi, sangatlah patut untuk disayangkan, tanpa disadari kita sering tidak mensyukuri nikmat yang Allah limpahkan untuk kita. Hati dan pikiran ini sering menyuruh kepada lisan untuk mengeluh. Lisan kita bahkan sering disibukkan untuk menghitung-hitung nikmat Allah yang diberikan kepada orang lain. Padahal jika kita mau berpikir lebih mendalam lagi, bisa jadi apa yang kita punyai, tidak dimiliki pula oleh orang lain.
Hadirin yang insa Allah senantiasa dalam petunjuk Allah,  Jika kebiasaan mengeluh yang kita tumbuh suburkan di dalam hati, hal tersebut akan merugikan diri sendiri. Karena hal ini memberi peluang kepada syaitan untuk membisikkan sesuatu yang buruk kepada kita. Hingga pada akhirnya kita akan menjadi orang yang selalu menginginkan nikmat orang lain jatuh kepada kita. Sebaliknya, dengan segera kita pun akan merasa tidak senang jika nikmat yang kita miliki dipunyai pula oleh orang lain. Jika sudah demikian keadaannya, bukankah hal itu berarti kita sudah kufur terhadap nikmat Allah? Padahal Al-Qur’an dengan tegas mengatakan:
 Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku ; kata Allah), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. (QS Ibrahim [14] : 7)
Jamaah salat Subuh yang insa Allah dirahmati Allah,  Berbicara tentang mensyukuri nikmat Allah, saya teringat dengan sepenggal kisah tentang Nabi Musa AS dengan umatnya. Nabi Musa alaihi salam adalah seorang nabi dan rasul yang masuk ke dalam ulul azmi. Beliau memiliki umat yang sangat banyak dan umur mereka rata-rata panjang. Mereka ada yang kaya ada juga yang miskin.
Suatu hari datang seorang yang miskin menghadap Nabi Musa. Ia tampak begitu miskin. Pakaiannya compang-camping, kotor, dan sangat lusuh berdebu. Si miskin berkata kepada Nabi Musa, ‘Wahai Nabiyullah, tolong sampaikan kepada Allah, atas permohonanku agar sekiranya Allah menjadikan aku orang yang kaya.
Nabi Musa tersenyum mendengar perkataan itu, dan beliau berkata, ‘Saudaraku, banyak-banyaklah kamu bersyukur kepada Allah.
Mendengar perkataan Nabi Musa si miskin itu terkejut dan kesal, ‘Wahai Nabi, bagaimana aku mau banyak bersyukur, bila aku makan pun jarang, dan pakaian yang aku punyai hanya selembar ini saja!
Akhirnya si Miskin pulang tanpa mendapatkan yang dia inginkan.
Beberapa waktu kemudian datang seorang yang kaya menghadap Nabi Musa. Orang tersebut tampil menawan. Badannya bersih, pakaian yang dikenakannya pun rapi. Si Kaya berkata itu berkata kepada Nabi Musa, ‘Wahai Nabiyullah, tolong sampaikan kepada Allah, atas permohonanku ini, agar sekiranya Allah berkenan menjadikan aku ini seorang yang miskin, karena terkadang aku merasa terganggu dengan banyaknya harta yang aku miliki.
Nabi Musa tersenyum mendengar perkataan itu, lalu beliau berkata, ‘Wahai saudaraku, janganlah kamu bersyukur kepada Allah.’
Mendengar ucapan Nabi Musa, Si kaya lalu berkata ‘Wahai Nabiyullah, bagaimana aku tidak bersyukur kepada Allah, bila Allah telah memberiku mata yang dengannya aku dapat melihat. Telinga yang dengannya aku dapat mendengar. Allah pula telah memberiku tangan yang dengannya aku dapat bekerja, serta kaki yang dengannya aku dapat berjalan. Atas melimpahnya nikmat-nikmat itu, bagaimana mungkin aku tidak mensyukurinya?’
Akhirnya, si Kaya itu pun pulang ke rumahnya. Kejadian selanjutnya adalah si Kaya semakin Allah tambahkan kekayaannya, karena ia selalu bersyukur. Sementara si miskin menjadi bertambah miskin. Allah telah mengambil semua kenikmatan-Nya.  Ini semua karena ia tidak mau bersyukur kepada Allah.
 Oleh sebab itu adakah lagi alasan bagi kita untuk tidak mnsyukuri nikmat yang telah Allah berikan kepada kita . . ? ? ? . . saya rasa kita sangat tidak pantas untuk melakukan hal tidak terpuji seperti itu. Sesugguhnya Allah ada berfirman dalam Al-quran yang kira – kira maknanya seperti ini : apabila kamu mensyukuri nikmat yang telah Ku berikan, niscaya Aku akan menambah nikmatnya, dan apabila kamu kufur tehadap nikmat Ku sesungguhnya azab Ku sangatlah pedih

Ungkapan tersbut adalah janji Allah kepada siapa – siapa saja. Sesungguhnya bagik kita yang selama ini telah banyak melakukan kesalahan dengan selalu lupa untuk mengucapkan syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan, maka tidak ada kata terlambat untuk bertaubat selama nyawa belum sampai ketenggorokan.

Hadirin sekalian yang saya hormati

Oleh sebab itu mari kiat tundukkan kepala dan angkat tangan tinggi – tinggi dan berdo’lah kepada Allah SWT agar kita termasuk kedalam golongan mereka orang – orang yang senantiasa selalu bersyukur. Amin
Karena yang mempunyai kehendak atas segala yang ada terjadi diatas permukaan bumi adalah Allah SWT.
Hadirin yang insa Allah senantiasa dalam petunjuk Allah,   Cukup sekian saja kultum yang bisa saya sampaikan. Mudah-mudahan Allah senantiasa bersama kita dan memasukkan kita ke dalam golongan orang yang bersyukur serta bersabar.
Wabilahitaufik wal hidayah. Wassalamualaikum wr.wb.